Sebutkan Periode Perkembangan seni tari Indonesia?

 on Saturday, 26 April 2014  

Perkembangan seni tari Indonesia terbagi atas beberapa periode sebagai berikut.

1) Zaman Pra Sejarah
Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa prasejarah masih banyak terdapat di daerah pedalaman yang terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme, penyembahan nenek moyang dan binatang totem, masih bisa dijumpai di Papua,
pedalaman Kalimantan, pedalaman Sumatra, pedalaman Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali Mula, seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu diduga merupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat agraris yang terkait
dengan adat istiadat, kepercayaan, dan norma kehidupannya secara turun-temurun

Beberapa sisa tarian pada masa itu yang kini masih bisa diamati, baik dalam upacara maupun dalam bentuk tontonan. Misalnya tari Kuda Kepang atau tari Jathilan di Jawa Tengah, tari Topeng Hudoq dari Kalimantan yang menampilkan gerak tari yang sederhana dan mengutamakan ekspresi spontan dari pelakunya. Ciri-ciri tersebut tampaknya merupakan kondisi dasar yang hampir sama di wilayah-wilayah etnik yang agraris.

2) Masa Kerajaan
Masa kerajaan ini ditandai oleh masuknya pengaruh luar
sebagai unsur asing antara lain kebudayaan Cina, Hindu-
Buddha, Islam, dan Barat. Pengaruh kebudayaan Cina kurang
mendapat perhatian oleh para peneliti, karena kemungkinan
dasar kepercayaan yang hampir sama dengan masyarakat
pribumi, yaitu percaya kepada roh-roh leluhur, sehingga
kurang begitu nyata pada perubahan sistem kemasyarakatannya.

Adegan pengaruh Hindu-Buddha sangat nyata pada stratifikasi
sosial yang hierarkis yang ditandai dengan adanya sistem kelas
sosial, yaitu masyarakat adat atau rakyat dan masyarakat
bangsawan atau istana. Dengan adanya dua kelas sosial ini maka
muncul dua wajah tari yang disebut tari rakyat dan tari istana
atau tari klasik.
Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa,
adalah bentuk teater tari seperti Wayang wong dan Bedhaya
ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Namun
selanjutnya Wayang wong lebih berkembang di Keraton Yogyakarta,
sedangkan Bedhaya ketawang berkembang di Keraton Surakarta.
Pengaruh kebudayaan Islam lebih berkembang di
Sumatra. Cerita-cerita yang dibawakan lewat hafalan
dan nyanyian selalu menonjolkan warna Islam secara
jelas, contohnya tari Shaman di Aceh. Tarian ini
mengutamakan gerakan dan tepukan tangan pada
badan penari yang dilakukan sambil duduk dengan
diiringi vokal yang mendendangkan syair keagamaan.

Selain itu, pengaruh Islam tampak pula pada tari-tarian di Sumatra Barat, Minangkabau. Ciri khas tarian di Minangkabau banyak mengolah gerak-gerak beladiri seperti pencak silat. Di daerah pantai Kalimantan terdapat tarian yang menitikberatkan pada langkah kaki seperti tari-tarian Melayu.
Pengaruh kebudayaan Barat dalam bidang tari di istana-istana Jawa berhubungan dengan lepasnya kekuasaan politik raja kepadapihak Barat, sehingga sejak abad ke-18 sampai awal abad ke-20
keraton hanya berperan dalam pengembangan kebudayaan. Oleh karena itu berkembang pula ciptaan-ciptaan tari seperti tari Serimpi (tarian yang ditampilkan oleh empat orang penari wanita).

Pertunjukan Wayang Wong masih dipentaskan sangat meriah sesuai dengan fungsinya sebagai ritual kenegaraan. Di sisi lain, pengaruhbarat ini menyebabkan munculnya tarian di luar konteks adat.
Secara koreografis, pengaruh Barat kurang dapat dilihat dalam tarian Indonesia. Kenyataan ini sangat berbeda dengan bidang musik. Bentuk musik hasil penyesuaian antara musik rakyat Indonesia dengan
pengaruh Barat terdapat pada gambang keromong, tanjidor, langgam jawa, keroncong, dangdut, dan sebagainya.

3) Masa Pasca Kerajaan hingga Sekarang
Masa pasca kerajaan terdapat situasi yang cukup menonjol dalam bidang kesenian yang disebabkan oleh perubahan masyarakat yang agraris-feodal menuju masyarakat negara kesatuan atau Republik Indonesia yang modern. Kecepatan perubahan tersebut didukung pula oleh media massa elektronik,
seperti televisi. Modernisasi sangat berkepentingan dengan kecepatan waktu, sehingga situasi ini menimbulkan seni yang bersifat populer atau seni massa. Gagasan ”ke-nasional-an” ini muncul berhubungan dengan pergerakan kemerdekaan yang dimotori oleh para nasionalis. Ternyata gagasan ini berpengaruh pula pada bidang kesenian. Jika dalam seni musik gagasan ini dituangkan pada pengambilan unsurunsur asing (barat) yang di luar konteks Indonesia.
Sebutkan Periode Perkembangan seni tari Indonesia? 4.5 5 om Saturday, 26 April 2014 Perkembangan seni tari Indonesia terbagi atas beberapa periode sebagai berikut. 1) Zaman Pra Sejarah Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada ma...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.