Istilah asam dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. Asam dalam kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk makanan atau minuman. Seperti pada buah-buahan yang masih mentah akan terasa masam. Karena senyawa asam yang dikandungnya. Asam dapat merusak jaringan kulit dan menyebabkan luka bakar. Asam dapat menghantarkan arus listrik, sehingga termasuk elektrolit. Pengujian larutan asam menggunakan kertas lakmus merah. Apabila lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan asam, lakmus akan tetap berwarna merah.
2. Identifikasi Sifat Basa
Istilah basa dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida negatif (OH–) ketika dilarutkan ke dalam larutan air. Basa dalam kehidupan sehari-hari mudah ditemukan dalam bentuk padat ataupun cairan, seperti kapur tulis, abu, sabun, larutan kapur, detergen, dan lain-lain. Basa terasa pahit dan licin seperti sabun sehingga bersifat kaustik. Basa dapat menghantarkan
arus listrik, sehingga termasuk larutan elektrolit. Pengujian larutan basa menggunakan kertas lakmus merah, apabila lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan basa lakmus merah berubah menjadi
biru.
3. Identifikasi Sifat Garam
Apabila air jeruk sebagai asam dengan air kapur sebagai basa dicampur, maka saat diuji dengan kertas lakmus, warna kertas lakmus tidak berubah. Campuran semacam ini termasuk garam. Pada reaksi kimia, apabila asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan garam dan air, reaksi ini disebut reaksi penggaraman.
4. Cara Pengujian Asam Basa
a. Cara Menguji Larutan dengan
Indikator Asam-Basa
Lakmus merah akan berwarna merah pada larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa. Bagian tumbuhan yang berwarna, terutama mahkota bunga dapat dijadikan sebagai
indikator asam-basa, seperti mahkota bunga sepatu. Selain menggunakan lakmus, identifikasi larutan asam-basa dapat menggunakan metil merah, fenolftalein dan brom timol biru.
b. Derajat Asam-Basa
Cuka dan air jeruk itu merupakan contoh golongan asam. sekalipun sama-sama asam, tetapi memiliki perbedaan antara kedua bahan tersebut. Begitu juga antara air sabun dengan air abu, sekalipun sama bersifat basa tetap memiliki perbedaan. Sekalipun sama bersifat asam tetapi ada perbedaan antara satu jenis asam dengan asam lainnya. Salah satu perbedaan itu berupa kekuatan asamnya. Ada golongan asam kuat dan golongan asam lemah. Begitu juga dengan basa, ada basa kuat dan basa lemah. Asam kuat dan basa kuat dapat dilihat dari kekuatannya dalam menghantarkan arus listrik. Pada percobaan menggunakan lampu, lampu menyala terang menunjukkan adanya asam dan
basa kuat. Lampu menyala redup menunjukkan asam lemah dan basa lemah.
c. Skala Kekuatan Asam Basa
Derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan disebut pH. Rentang skala pH normal adalah dari pH 1 sampai pH 14. pH terdiri dari (huruf p, yaitu potenz yang berarti eksponen, dan H berarti
hidrogen). Apabila sekolahmu memiliki pH-meter kamu dapat mencoba melakukan pengukurannya. Asam kuat ditunjukkan dengan pH kurang dari 3, asam lemah antara 3 sampai 6,9. Semakin rendah nilai pH, semakin kuat asamnya. Golongan basa lemah memiliki pH antara 7,1 sampai 10 dan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) pH-nya lebih dari 10 atau 11 ke atas. pH meter mengukur konsentrasi ion hidrogen dan menghitung nilai pH secara tepat.
No comments:
Post a Comment